rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Selasa, 30 Juni 2009

sebuah bangsa tanpa cita-cita

The Statue of Liberty front shot, on Liberty I...Image via Wikipedia

masih tentang mimpi kawan. kali ini, ia hadir dalam nama lain: cita-cita.

tak salah, dulu bapak bangsa ini berpesan "gantungkanlah cita-citamu setinggi langit". ya, karena memang begitulah hukum kehidupan, siapa yang menginginkan, dialah yang akan mendapatkan. siapa yang bercita-cita untuk menjadi, maka dialah yang akan menjadi.

Kawan, tentu kau telah tau, bagaimana dulu, amerika, si adi daya yang katanya super power itu bukanlah apa-apa. tapi lihatlah sekarang, bahkan dunia secara membabi-buta telah menjadikannya kiblat hampir segala sesuatu. dari mulai sistem ekonomi, sampai makanan cepat saji yang juga cepat menggemukkan itu.

lihat pula inggris. negerinya ratu ini, sudah dikenal sebagai "bapaknya penjajahan", karena hampir tak ada negara atau benua yang tak pernah disinggahi dan dieksploitasi olehnya. ia begitu berjaya di daratan, dan ia juga kaisar di lautan. banyak bangsa ditaklukkan, dan terpaksa harus mengakuinya sebagai sebuah bangsa yang besar. saking berjayanya, bahasa mereka dinobatkan sebagai bahasa dunia. kata seorang kawan "susah go international kalo kaga bisa bahasa inggris".

ah, itukan amerika, dan inggris juga di eropa. Bisa saja, teori tentang keunggulan ras nyaring bunyinya untuk menjelaskan hal ini.

hmm, kalo begitu mari kita ke asia, agar kata "tapi" menggambil perannya dalam penegasian. Asia, adalah sebuah tempat di mana ras kita berkembang (kita?).

kau tahu india?. ya, negerinya sakhrukh khan (sampai susah nyebutnya), tuan takur, inspektur vijay, sridevi, dan....hanoman itu. siapasih yang ga tau bagaimana "wajah" india?. kau lihat saja di film slumdog millionare itu, gang-gang kumuhnya, dan.....banyak hal yang membuat kita miris. walaupun tidak segitunya, tapi ya begitulah india. lagi-lagi "tapi", walaupun "begitu-begitu", saat ini india adalah salah satu negara asia yang mengalami kemajuan ekonomi cukup pesat. bahkan para pakar harus terkagum-kagum dengan perkembangan fantastis negeri bernama India ini, terutama di bidang iptek, hingga kemudian banyak buku yang memperbincangkannya.

nah, luar biasa bukan?. dan kau tahu apa yang menyebabkan Amerika, Inggris, dan...india, bisa "sebegitunya" jadi sebuah bangsa yang "dianggap" besar?. semua itu karena cita-cita kawan. Neger-negeri ini bersemi karena mereka punya mimpi. bangsa-bangsa ini besar, karena mereka kekar dengan cita-cita. kita mengenal istilah "American Dreams", atau "The British rules the waves", dan India, walaupun saya sedikit bingung tentang "kata-kata" apa yang menyimbolkan cita-cita India, tapi lihat saja film-filmnya, penuh dengan impian tentang masa depan.

Maka, pertanyaan besar kita sesungguhnya bukanlah kenapa Amerika, Inggris, India atau negara manapun menjadi besar?. karena kita sudah tahu jawabannya. tapi pertanyaan besar yang sesungguhnya adalah, "Sudahkah bangsa kita punya cita-cita?", "sudahkah negeri ini punya mimpi?". bagaimana mengukurnya?

kata orang, cita-cita sebuah bangsa adalah akumulasi dari cita-cita individu-individu yang membentuknya. mimpi sebuah negeri adalah rangkaian dari mimpi-mimpi rakyatnya.

Kalo boleh jujur. saya sudah bosan dengan pendeskreditan bangsa ini. saya juga cukup jengah dengan cerita-cerita guyonan, yang walaupun itu hanya sekedar lelucon, yang berisi tentang "sikap" dan "penggambaran" kekalahan dan ketidak berdayaan kita sebagai "orang indonesia".

berhentilah berpikir kalo orang indonesia itu otaknya selalu orisinal...karena ga pernah dipake misalnya.

karena realitas, lahir dari pikiran.

Bagaimana nasib negeri ini ke depan?,dan akan menjadi seberapa "besar" bangsa ini?. kitalah yang ikut menentukan. ukurannya sederhana, "seberapa besar mimpi-mimpi kita?"

dan "seberapa besar kita berupaya untuk mewujudkannya".






Reblog this post [with Zemanta]

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini