rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Kamis, 29 Juli 2010

lingkaran integritas

Perjalanan hidup adalah perjalanan untuk membangun integritas. Siapapun kita, sebagai apapun peran kita dalam kehidupan, untuk mencapai performa optimal dan meraih kebahagiaan batin kita harus memiliki integritas.

Integritas berarti kesatuan dan konsistensi dalam keyakinan, prinsip, perkataan, harapan, dan perbuatan. Seseorang yang berintegritas tidak akan menghianati prinsip hidupnya untuk kepentingan sesaat. Seseorang yang berintegritas akan selalu berusaha menyelaraskan nilai dan prinsip hidupnya dengan perkataan maupun tindakannya.

Menyatukan antara keyakinan, pikiran, ucapan, sikap dan tindakan bukanlah hal sederhana. Mereka yang berjuang untuk membuat ucapannya sejalan dengan tindakannya, sikapnya selaras dengan keyakinannya adalah orang-orang hebat. Dan mereka layak disebut pahlawan. Mengapa dikatakan hebat?, karena membangun integritas bukan pekerjaan mudah.

Mengatakan apa yang sudah kita lakukan mungkin berat, karena kejujuran memang butuh upaya. Tapi lebih berat lagi adalah melakukan apa yang sudah kita katakan. Melaksanakan janji-janji kita pada diri sendiri, keluarga, teman, atasan, atau karyawan.



Membangun integritas berarti membangun keteladanan. Sebuah kesadaran bahwa untuk mewujudkan perubahan yang baik, kita harus berpindah dari paradigma ‘mencari’ ke paradigma ‘menjadi’. Sebagian orang merasa sulit mencari orang baik karena lingkungan yang sudah tidak kondusif, tapi bukankah ada jalan terbaik yang bisa kita tempuh selain mencari, yaitu ‘menjadi’ orang baik.

Ini berlaku untuk banyak hal, kepemimpinan, persahabatan, bahkan pasangan hidup. Jika Anda merasa sulit ‘mencari’ pemimpin, sahabat, atau pasangan yang menurut Anda ideal, maka berhentilah mencari. Mulailah ‘menjadi’, menjadi pemimpin yang ideal, sahabat yang ideal, dan pasangan yang ideal. Jika Anda mewujudkannya mulai dari diri Anda, maka Anda akan menyaksikan betapa lingkungan ideal yang Anda cari dulu justru semakin mendekat kepada Anda.

Memulai dari diri, itulah tugas awal integritas. Berikutnya, kuatlah dalam menjaga integritas Anda. Berusahalah berkata benar, dan menepati apa yang kita katakan. Kepercayaan orang lain adalah investasi yang sangat berharga, dan integritas adalah tiang penyangga dari itu semua. Kita tidak akan pernah berkembang kalau kita tidak dipercaya. Dan kita tidak akan pernah dipercaya kalau kita tidak menunjukan bahwa kita layak untuk dipercaya.

Selasa, 20 Juli 2010

The Power of Action

Apa yang membedakan antara pemimpi sejati dengan sekedar penghayal?. Jawabannya bisa jadi sangat sederhana: Tindakan.

Mengapa orang yang sama-sama mengikuti suatu seminar, workshop atau pelatihan bisa mengalami hasil yang berbeda setelah mengikuti seminar tersebut antara satu dengan yang lainnya?. Ada banyak orang yang mengikuti seminar entrepreuneurship, tapi lebih sedikit yang benar-benar menjadi entrepreuneur.

Yang satu sukses sedang yang lain gagal. Karena yang satu mengambil tindakan (dengan mempraktekkan pengetahuan-pengetahuan yang didapatnya) sementara yang lainnya tidak pernah mengambil tindakan apapun terhadap apa yang sudah diketahuinya. Tentu saja pencapaian keduanya berbeda. Memang dalam beberapa kasus, yang mengambil tindakanpun berpeluang besar untuk gagal. Tapi, kegagalan mereka berbeda.

Kegagalan orang yang mengambil tindakan adalah kegagalan yang bernilai. Jika Anda mencoba melakukan sesuatu kemudian gagal, itu lebih baik daripada Anda tidak pernah mencobanya.

Karena kemungkinan orang yang mengambil tindakan 50:50 untuk berhasil, sementara orang yang tidak mengambil tindakan kemungkinan suksesnya 0, alias sudah pasti gagal.

Alasan berikutnya, mengapa kegagalan orang yang mengambil tindakan lebih bernilai, karena kegagalan itu disertai pengetahuan dan pengalaman baru bagi yang mengalaminya. Dan ini adalah modal yang tak ternilai untuk menjalani keputusan-keputusan di masa yang akan datang. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik?.

Tindakanlah yang menghasilkan perbedaan. Setiap pencapaian dan prestasi dalam sejarah kehidupan manusia, dari yang terkecil sampai yang terbesar dihasilkan oleh orang-orang yang mengambil tindakan. Karenanya, kita tidak akan berubah atau menghasilkan sesuatu kalau kita tidak mengambil tindakan untuk berubah.

Knowledge is nothing,
applying what you know is everything
-anonym-

Senin, 21 Juni 2010

Keep on Moving!!

Hari ini saya update status di facebook, dengan kalimat ini: "lebih baik minim impian tapi kaya tindakan, daripada kaya impian tapi minim tindakan. dan tentu, yang lebih baik adalah kaya impian yang diiringi dengan kaya tindakan, selamat berjuang!!"

kalimat ini muncul begitu saja di dalam kepala saya, ketika saya sedang berhadapan dengan layar laptop, mengisi laporan evaluasi training di salah satu institusi pemerintah yang dilakukan oleh TRUSTCO. Mungkin kalimat ini muncul dari perenungan sederhana tentang perjalanan hidup. Kita selalu dituntut dengan pertanyaan pertanyaan, "sudah lulus belum?", "kerja dimana?", "kapan nikah?", "udah punya anak berapa?", dan seterusnya, dan seterusnya.

pertanyaan itu akan terus muncul, sebagai desakan sosial agar kita tidak malas. Dan terus terpacu untuk berkarya. Walaupun memang, pada banyak kejadian desakan-desakan itu malah membuat kita jadi tertekan, alias merasa tidak nyaman. Sedang mengerjakan apa kita, mau kemana kita, dan apa rencana hidup kita berikutnya, adalah salah satu hal privasi yang sebetulnya tidak wajib diketahui oleh semua orang diluar diri kita. Kecuali jika kita memang ingin memberitahu mereka.

Titik permasalahannya adalah bagaimana kita percaya diri dan yakin dengan konsep diri kita. termasuk apa yang kita lakukan. Sepanjang kita mencintai apa yang kita kerjakan, dan menikmatinya sampai taraf yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, dan kita yakin bahwa yang dilakukan atau dikerjakan itu bernilai kebaikan, maka jadilah tidak perhatian terhadap apa yang ditanyakan atau dikatakan orang. Biar kita fokus, konsentrasi, dan total dengan apa yang kita kerjakan.

Yang penting kita terus berkarya, terus bekerja, terus bertindak, dan melakukan sesuatu. Entah perencanaan hidup kita sudah detail atau masih general, yang penting kita bergerak. Kebanyakan impian tapi tak pernah mulai, tidak baik untuk kesehatan mental. Lebih baik sederhanakan impian itu, dan jadilah royal dalam tindakan. Memulai sesuatu hari ini, saat ini, sekarang juga. Sampai kita bertemu dengan sesuatu yang harus kita temukan, yaitu impian kita.

ia harus dijemput kawan...
ia harus disambut...

ia tak mau hanya dipikirkan atau diangankan...

...see you at the top!

Senin, 14 Juni 2010

Young & Extraordinary

"aduh, kayaknya saya terlalu muda..."

Pernahkah kita mendengar kalimat itu sebelumnya?. Pernyataan di atas adalah sebuah kalimat yang bernada dalih ketika seseorang menghadapi sebuah peluang, dalam bidang apapun, namanya dalih usia. Menolak untuk menerima atau melakukan suatu peran, dengan alasan usia yang masih muda.

Dalih usia memang mudah untuk diucapkan, dan menjadi solusi praktis untuk mereka yang menghindari tantangan dan bersembunyi dibalik usia atau pengalaman. Baik dalam bidang bisnis, politik, atau yang lainnya, dalih ini memang sering kita jumpai, bahkan mungkin kita sendiri pernah menggunakannya untuk menghindari sesuatu yang menurut kita berat, atau tidak mungkin dilakukan dan dicapai oleh seseorang yang usianya masih muda.

Tapi percayalah, dalih ini adalah salah satu gembok potensi diantara gembok-gembok lain yang membuat diri kita jadi tumpul, pemikiran kita tidak tajam, sikap dan tindakan kita tidak berkembang. Mengapa?, karena ketika kita bersembunyi dibalik dalih ini, banyak potensi tersembunyi dalam diri kita, yang telah kita sia-siakan.

Untuk membuka gembok potensi yang berbentuk dalih usia ini, marilah kita melihat sejenak mereka-mereka yang telah berhasil membongkar gembok usia, dan berhasil menorehkan karya besar, dibalik usianya yang masih muda. Saya menyebut mereka sebagai the young & extraordinary...muda, juga luar biasa. Berikut daftarnya:

1. Muhammad Al Fatih, seorang ksatria muslim yang berhasil menaklukan konstantinopel pada usia 23 tahun. Penaklukan dilakukan dengan cara yang sangat dramatis, karena berabad-abad lamanya, belum ada pendahulunya yang berhasil menaklukkan konstantin. Al Fatih memerintahkan pasukannya untuk membawa kapal-kapal mereka melewati gunung dan bukit..luar biasa!!

2. Kourosh Mozouni, seorang anak berusia 13 tahun, berani mendaftarkan diri menjadi calon kandidat presiden dalam pemilihan presiden Iran. Walaupun gagal menjadi calon, ia sempat menyampaikan visinya kepada dunia, salah satunya adalah proposal untuk memindahkan orang-orang israel ke Hawai, melalui diplomasi dengan presiden Obama. Kemudian menaikkan gaji para pekerja pria, agar para ibu tidak usah bekerja lagi, dan bisa mendidik dan membesarkan anak-anak mereka dengan baik.

3. Mark Zuckerberg, pendiri jejaring sosial terpopuler, facebook. Tanya orang sekeliling Anda, adakah yang belum punya akun facebook?, saya yakin mayoritas punya. Kepopuleran facebook tentu menjadi pundi-pundi dolar bagi sang pendiri.

4. Indonesia punya nama Hendy Setiono, pengusaha muda, pemilik Kebab Baba Rafi. Kemudian ada lagi Rama Aditya, Yoris Sebastian, dan kalau ditulis semua, daftarnya mungkin tak habis-habis. Belum lagi beberapa remaja Indonesia yang menjadi finalis dalam kontes robot internasional.

Mereka adalah contoh yang luar biasa, anak-anak muda dengan karakter tangguh, dan tak pernah mau dikalahkan atau ditumpulkan oleh usia.

Siapapun Anda, berapapun usia Anda, yakinlah pada diri sendiri bahwa Anda memang hebat. Temukan bakan terpendam Anda, dan berkaryalah. Karena dunia sedang menantikan torehan sejarah emas Anda.

Rabu, 31 Maret 2010

Sukses=pertemuan antara ketekunan dan kesempatan

Banyak orang menginginkan sukses, tapi sedikit yang tau caranya, dan lebih sedikit lagi yang mau membayar harganya: menempun setahap demi setahap cara yang sudah ada untuk menggapai sukses. tapi ada satuhal yang penting diluar semua upaya itu, sebuah kenyataan yang tumbuh dari pertanyaan sederhana tentang kesuksesan, yaitu "jika ada orang yang sama-sama cerdas, dan sama-sama tekun, mengapa yang satu bisa lebih sukses dari yang lain?".

Buku outliers karangan Malcolm Gladwel setidaknya bisa menjawab pertanyaan mendasar ini. Gladwel berpandangan bahwa sukses bukan hanya masalah kecerdasan atau ketekunan semata, tapi lebih dari itu, sukses juga ditentukan oleh lingkungan tempat kita dilahirkan dan dibesarkan, keluarga kita, dan terakhir adalah kesempatan atau momentum yang menghampiri kita.


Sabtu, 27 Februari 2010

Mengapa kita belum menjadi APA YANG KITA INGINKAN?

Tak ada manusia yang dapat bertahan hidup tanpa HARAPAN. Semua manusia memiliki mimpi, keinginan, visi, cita-cita, harapan atau apapun sebutannya. Ada manusia yang sepanjang hidupnya berjuang untuk mewujudkan harapan-harapan mereka, tapi ada juga yang meletakkan harapan-harapannya di langit angan-angan. Mereka mengininkan sesuatu, tapi mereka tidak pernah berusaha untuk menggapainya, singkatnya manusia-manusia seperti ini hanya menyimpan harapan mereka di pikiran, atau imajinasi, tanpa usaha untuk mewujudkannya dalam realitas.

nah, termasuk yang manakah kita?

Faktanya, diantara keunikan dua tipe manusia ini, ada sebuah persamaan. Persamaan yang asasi, dan merupakan salah satu anugerah Tuhan yang terbesar bagi manusia, kesamaan itu adalah WAKTU. Siapapun kita, apakah pejabat, pelajar, pebisnis, atau karyawan, dan bagaimanapun kondisi kita saat ini, entah sukses, terpuruk, gagal, penuh masalah, banyak orderan, dan sebagainya, kita punya kesamaan yang mutlak satu sama lain. Kesamaan bahwa kita sama-sama memiliki waktu 24 jam sehari, dalam kehidupan kita.

Pertanyaan berikutnya, dan ini yang membedakan dua tipe manusia tadi adalah :
Bagaimana kita menggunakan waktu?.

Ada yang 24 jamnya mayoritas digunakan untuk membaca buku, mengikuti seminar, berkenalan dengan orang-orang baru, berpikir, bertanya, menulis, menggambar, dan membahagiakan orang lain.

Ada juga, yang 24 jamnya mayoritas digunakan untuk nonton tv, mendengarkan musik, nongkrong, tidur teruuuuus, bergosip, mengeluh, dan menyakiti orang lain.

termasuk yang manakah kita?

mari kita merenung, termasuk yang manakah kita?

mari kita tanyakan pada diri kita, apa yang sudah kita perbuat dalam 24 jam waktu yang kita punya, untuk mewujudkan harapan-harapan kita, yang kita tahu didalamnya mengandung kebaikan untuk diri kita dan orang lain?

karena orang bijak bilang, jika kita ingin menderita, ada cara yang paling mudah. Bermimpilah setinggi langit, lalu tenggelamlah dalam kemalasan....

mungkin benar, berkerja dan berjuang untuk mewujudkan harapan-harapan kita pasti mengundang keringat, mengundang lelah, dan juga mengundang rasa sakit yang lain...

tapi itu tak ada artinya, ketika pada saatnya, kita merasakan harapan-harapan kita mulai menjelma menjadi sesuatu yang NYATA...sesuatu yang DEKAT dengan kita...

Maka, seberat apapun perjuangan untuk mewujudkan mimpi dan harapan kita, ingatlah ini:

"Jika hari ini kita melakukan APA YANG TIDAK DILAKUKAN ORANG LAIN, maka besok kita akan mendapatkan APA YANG TIDAK DIDAPATKAN ORANG LAIN"

semoga hari kita menyenangkan...


stay hungry, stay foolish..
tetaplah tumbuh, tetaplah berkembang..
& Don't Give Up!!

Cari Blog Ini